Menggandeng Alumni dalam Kegiatan Sekolah 

Mengisi kegiatan setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT) pada masa pandemi seperti saat ini rasanya sulit. Biasanya pasca PAT saat pembelajaran offline (tatap muka) guru mengajak siswa-siswinya untuk classmeeting atau mengadakan pentas seni. Bukan berarti saat pandemi siswa pasca PAT tidak ada aktivitas relaksasi kan? Memberikan penyegaran kepada siswa merupakan sesuatu yang penting. Selama pandemi ini siswa banyak yang mengeluhkan jenuh dan bosan. Oleh karena itu, pasca PAT adalah moment yang bagus untuk memberikan penyegaran kepada siswa. Di sekolah tempat saya mengajar, SMP Al hikmah Surabaya, waktu tersebut kami manfaatkan untuk menggelar pentas virtual dan mengundang alumni untuk menjadi pembicara.

Kegiatan yang berlangsung mulai, 7 – 15 Juni 2021 ini untuk memfasilitasi dan menjembatani siswa SMP Al Hikmah. Pada kegiatan pagelaran, memberikan ruang kepada siswa untuk unjuk bakat dan kebolehannya tampil secara langsung melalui zoom meeting. Ada juga tayangan dalam bentuk video. Alhamdulillah, siswa merasa senang untuk berekspresi melalui drama, puisi, dan musik.

Mengggandeng alumni dalam agenda sekolah yakni bincang alumni diharapkan semakin memperkokoh ikatan alumni kepada almamater. Adik kelas dapat mendengarkan cerita dari kakak alumninya perjalanan pendidikannya dan pekerjaannya kini. Dengan menghadirkan sosok nyata, alumni almamater tercinta niscaya akan semakin menghunjamkan rasa cinta kepada almamater. Almamater memberikan kepercayaan kepada alumni untuk berbagi kepada adik kelas. Sementara adik kelas banyak belajar dari kakak alumninya ketika melanjutkan ke sekolah dengan lingkungan yang berbeda seperti yang diutarakan Kak Rachmi.

Kebetulan selepas jenjang kelas IX, Kak Rachmi melanjutkan ke sekolah yang berbeda melalui serangkaian tes. Di lingkungan yang baru Kak Rachmi sempat terkejut karena guru-gurunya dan sistem pembelajarannya yang berbeda.  Kak Rachmi di setiap jenjang pendidikannya selalu aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya masuk klub basket. Sempat kesulitan bagi waktu dan menyesal dengan prestasi akademiknya yang mengalami penurunan. Prestasi akademiknya tidak sesuai dengan targetnya. Melalui kegagalan tersebut, Kak Rachmi bangkit dan selanjutnya menentukan target serta rencana yang matang. Nah, pada kesempatan ini akhirnya adik kelas mendapatkan wawasan baru. Dengan kisah alumni diharapkan adik kelas bisa mengantur waktunya dengan baik, menyeimbangkan kegiatan akademik dan non akademik. Semua dilakukan dipertimbangan yang matang dan pandai menentukan skala prioritas. Setiap pilihan mengandung konsekuensi yang harus diterimanya. Dalam dialog tersebut, Kak Rachmi menekankan pentingnya doa dan ibadah. Sekuat apapun usaha kita dan sepandai apapun kita, Allah SWT penentu segalanya. Doa dan Ibadah harus kuat.

(Alumni) kakak kelas menjadi teladan dan figur yang bisa dicontoh oleh adik kelasnya sekaligus memberikan inspirasi. Dengan demikian, membangun ikatan alumni itu sangat penting bagi sebuah almamater. Apalagi sekarang dengan adanya kemajuan IT maka semuanya semakin mudah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *