Metode dalam Menyampaikan Sesuatu Yang Sifatnya Tabu
Metode ini diajarkan oleh rosulullah saat menerangkan kepada para sahabat. Beberapa di antaranya, Rosulullah menggunakan kode atau bahasa isyarat untuk hal-hal yang tabu untuk dibicarakan. Kedua, meminta istrinya menyampaikan kepada wanita. Ketiga, menyuruh orang lain untuk disampaikan kepada orang lain. Keempat, kadang para sahabat yang menemui rosulullah untuk bertanya, kemudian sahabat menyampaikan kepada lainnya.
Hal pertama yang disampaikan oleh rosul adalah dengan memberikan pengantar yang lembut sehingga membuat orang lain terbuka dan tidak merasa malu untuk menyampaikan hal yang tabu. Hadist dr Hurairah “Sesungguhnya, aku untuk kalian itu seperti orangtua kalian. aku akan mengajarkan kepada kalian apabila,.. “Setelah itu sahabat menjadi terbuka. Jika hendak diantara kalian akan buang hajat baik kecil atau besar. Janganlah menghadap dan membelakangi kiblat (ka’bah). Saat itu tidak ada kamar mandi (WC). Ketika berada di lapangan luas maka sebaiknya pindah posisi. Apabila berada pada rumah yang dibangun pada lahan sempit, membelakangi kiblat dibolehkan. Ada yang menyampaikan pendapatnya seperti itu.
Setelah itu ada perintah nabi untuk membersihkan najis dengan 3 buah batu karena sulit air. Jika dengan menggunakan 3 buah batu masih kurang bersih maka bisa ditambah lagi. Ada ayat yang menyebutkan bahwa Allah sangat mencintai hambaNya yang suka menjaga kebersihan. Meskipun menggunakan batu dapat dibersihkan lagi dengan menggunakan air. Nabi melarang ketika bersuci menggunakan kotoran hewan, karena kotoran tersebut meskipun kering (kalau malam kadang terlihat seperti batu saat malam) juga melarang menggunakan tulang hewan. Nabi pun melarang beristinjak menggunakan tangan kanan dan ini berlaku untuk umum baik laki-laki maupun perempuan. Ajaran islam sesuatu yang baik-baik menggunakan bagian tangan kanan, jika berkaitan dengan najis atau sesuatu yang kotor menggunakan tangan kiri.
Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah-kisah diatas;
- menunjukkan sifat rendah hati rosul, kesempurnaan sifat nabi. semua aspek kehidupan sudah diajarkan dan diatur di dalam Islam, seperti buang hajat dan beristinjak ini.
- menggunakan kalimat pengantar yang luar biasa mengena. Beliau mendekatkan posisinya dengan kata-kata “aku ini orangtuamu” tidak mengatakan “aku ini nabi, derajatnya lebih baik dari kalian.”
- orangtua memiliki kewajiban untuk mendidik putra-putrinya. Ibn Umar berkata “didiknlah anak-anakmu karena engkau kelak akan dimintai pertanggungjawaban ata apa yang engkau ajarkan kepadanya, dan anak-anakmu akan diminta pertanggungjawaban berbakti kepadamu,” termasuk memberikan nafkah untuk biaya pendidikan.
- istri-istri disebut ibunya orang-orang beriman, mengapa nabi tidak disebut ayahnya orang beriman. Istilah yang dipilih yaitu rosulullah. Seorang ayah biasanya mendidik dan memberikan makan. Sementara rosul memiliki kedudukan yang lebih mulia dibandingkan ayah, yang mengantarkan dari kegelapan kepada ke zaman yang terang.
- tingginya status seorang guru sebagaimana rosul yang juga sebagai guru karena guru melakukan hal-hal yang bermanfaat dan membantu siswanya.