Metode Mendidik dengan Memberi Nasihat, Mengarahkan, dan Mengingatkan

Rosulullah mendidik dengan memberikan nasihat, mengarahkan, dan mengingatkan. Semuanya tersebut ada di dalam Alquran. Sesuai Alquran, cara memberikan nasihat kepada ummat melalui jalan hikmah atau kebijaksanaan bagi seorang muslim. Alquran juga mengandung peringatan, sesungguhnya peringatan ini sangat bermanfaat untuk umat yang beriman?

Sebagai guru dan orangtua memberikan nasihat, mengarahkan, dan mengingatkan harus kita terapkan karena sangat penting dan banyak dipratikkan rosul, rowayat nabi. Nabi Muhammad telah memberikan kepada kami (para sahabat) nasihat, lalu menyampaikan kepada sahabat yang lain. Sahabat pun lalu menceritakan bahwa mata rosul memerah, karena teringat akan betapa pedihnya azab neraka. Walaupun pengarahan memberikan nasihat, mengarahkan, dan mengingatkan tersebut tidak setiap hari, namun perlu sewaktu-waktu kita ingatkan anak-anak kita.

Hadist yang diriwatkan oleh Hamdolah, salah satu penulis wahyu. suatu ketika dia bertemu dengan Abu bakar As Siddiq. Abu Bakar menyapa, kemudian Hamdolah menjawabnya. “Hamdolah telah menjadi seorang munafiq” Abu Bakar seorang yang santun. Pada kondisi tersebut, Hamdolah bertemu dengan orang yang sesuai (tahu atau mempunyai ilmunya). Jika menjumpai sesuatu yang menyenangkan dan agung maka kita ucapkan Takbir. Sapaan sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar dan Hamdolah itu sebagai bentuk rasa kemanusiaan dan kepedulian kepada sesama.

 

Ketika rosul bersama kami, kami bisa membayangkan neraka. tetapi ketika kami telah keluar dari masjid, kita disibukkan oleh urusan rumah. Kondisi hati Hamdolah berubah tidak seperti ketika bersama rosul. Hamdolah ingat nasihat rosul, namun hatinya tidak sama seperti saat bersama rosul. Setelah Hamdolah menyampaikan keluh kesah kepada abu bakar, ternyata hal itu juga dialami oleh Abu Bakar.

 

Pelajarannya, kita berbicara sebaiknya dengan ahlinya sehingga bisa membantu jalan keluar.  Hamdolah bercerita kepada Abu Bakar karena Abu Bakar sangat dekat dengan rosulullah. Ketika disampaikan kepada Rosul, Demi dzat dalam genggamannya jika kamu terus beramal dan mengingat Akhirat dan Allah maka malaikat akan mengajak kita berjabat tangan kita. Jawaban tersebut tidak mungkin dialami manusia. Kondisi yang dialami oleh Hamdolah dan Abu bakar tersebut bukanlah sebuah kemunafikan. Manusia itu adakalanya melakukan hal ini dan hal itu kata rosulullah. Para sahabat itu sangat takut dengan sifat munafik, sehingga muncul sahabat Hudaifah ibn Yaman punya beberapa rahasia Nabi. Dari lisan rosul, rosul pernah menyampaikan kepada hudaifah. Umar ibn Khattab pun takut dengan sifat munafik tersebut, beliau menemui Hudaifah dan bertanya apakah dirinya (umar) termasuk orang munafik. Karena rasa takutnya para sahabat terhadap sifat munafik. orang yang mempunyai rasa takut kepada sifat munafik maka sesungguhnya mereka itulah yang merupakan orang beriman. Sementara, mereka yang tak memiliki sifat tersebut sunggh bukan termasuk orang beriman.

 

Sikap Abu Bakar saat mendengar curhatan Hamdolah, yaitu bersimpati, rendah hati, dan tidak menyombongkan diri. Hamdolah sehingga merasa lebih tenang. Ketika kita terbuai dengan aktivitas kesaharian, majelis ilmu itu adalah sebagai tempat untuk memompa keilmuan dan keimanan kita. Rosulullah mengajak kita untuk bisa mengatur waktu, adakalanya waktu untuk meningkatkan kualitas ibadah, adakalanya kita manfaatkan untuk sosialisasi dan urusan dunia.

 

Teladan terbaik dalam membagi waktu yaitu rosulullah. Bagaimana beliau sholat, dzikir. Bagaimana rosul bersama para sahabat dan ummatnya, beliau bisa berinteraksi dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *