Rasanya bahagia sekali bisa belajar bersama SimpaTIk walau hanya sampai pada level 3. Di tengah kesibukan menyiapkan pembelajaran untuk siswa, ada ilmu dan tantangan baru untuk kami sebagai guru. Ini, saya namakan tantangan karena sebagai seorang guru tentunya tidak boleh meninggalkan tugas utama di kelas. Pemberian layanan prima kepada siswa itu nomor satu. Jika ingin mengikuti perlombaan ataupun kegiatan-kegiatan yang sifatnya pengembangan maka sebagai seorang guru harus pandai mengatur waktu.

Saya termotivasi mengikuti PembaTIK ini lantaran suguhan ilmunya yang luar biasa, semuanya “daging.” Saya harus mempelajari modul kemudian mempraktikkannya. Bersumber dari modul itu saya mengenal banyak media dan aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Apalagi program PembaTIK ini sekarang tersambung dengan akun belajar. Di sisi lain, senang ada komunitas baik itu googleclassroom dan whatapps groups. Dari forum-forum tersebut, saya melihat semangat para guru-guru di Indonesia yang terus mengupgrade dirinya. Tugas pada level 1 berupa tantangan di bidang literasi. Guru harus memberikan contoh atau teladan bagi siswanya. Guru mengakrabi dunia literasi.

Para peserta selanjutnya mengerjakan tugas akhir dan ujian akhir. Walaupun ujiannya dilakukan secara daring bukan berarti peserta bisa bekerja sama atau saling mencontek. Tentunya ini bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam profil pelajar pancasila. Bagaimana guru bisa melahirkan siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa jika dalam kesehariannya belum bisa mengamalkan nilai-nilai tersebut. Panitia PembaTIK sungguh memberikan tantangan yang konkret untuk guru Indonesia.

Pada level 2 dan 3, tantangannya pun dinaikkan. Tugas diunggah di PMM. Ini menjadi energi positif bagi saya untuk terus memperbaiki kualitas pendampingan bagi siswa. Mendisgn pembelajaran yang menarik berbasis TIK. Artinya, ilmu yang saya pelajari tidak berhenti pada tataran belajar modul, akan tetapi lebih pada pengaplikasiannya. Aplikasi inilah nyawa yang sebenarnya. Tidak hanya berhenti pada titik lomba saja. Saya yakin, bahwa semua guru yang mengikuti PembaTIK ini merupakan guru pembelajar, jadi akan tertinggal jauh kita dengan mereka kalau kita memperbaiki pembelajaran hanya pada saat ikut lomba saja. Mari kita ukir hari-hari kita dengan kreasi dan inovasi, menebar kebaikan dan kebermanfaaan bagi dunia pendidikan.

 

 

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *